Untuk Penguasa

Wahai penguasa…para penguasa….semua penguasa…!

Bisakah kau dengar teriakanku dari bawah sini?

Tolong aku yang disinimu

Gerakkanlah kakimu tuk menghampiriku

Sodorkanlah lenganmu tuk mengangkatku

Aku lemah. Aku membutuhkanmu.

Apakah kau mendengarkanku?

Wahai penguasa…para penguasa….semua penguasa…!

[250912]

S.O.S

Dijejeran bangunan ini kulihat banyak tanda suci

Layaknya tempat ibadah berpindah tempat

Nyaris di tiap ruang terlantun pujian tuk Sang Khalik

Terkadang cerocos ceramah nyaris tanpa ujung

Senyum terpasang manis ditiap bibir

Persis penari dengan topeng putri raja

Ah…terlalu menakutkan tempat ini

Bantu aku melarikan diri!

[250912]

Agenda tahunan

Pertikaian politik

Demo

Perang

Bencana alam

Wabah penyakit

Kelaparan

Adalah agenda tahunan

Yang disaksikan jutaan pasang mata

…dan sedikit yang beraksi

[240912]

b…a…h…a…g…i…a…

Maaf jika harus kuungkapkan rasa ini

Mungkin kau kan iri atau ikut mensyukuri

Tapi ku terlalu bahagia menjalani hari demi hari

Ya…kau tak salah baca…aku bahagia…b…a…h…a…g…i…a…

Mungkin kau menuduh itu sandiwara

Atau  bergunjing sebab musababnya

Tapi ku tak peduli walau mungkin mendengar

Ku tak sakit hati walau harus kontrol diri

Jangan kau pikir karena aku suci

Taat beribadah pun berbuat bajik

Lepas dari dosa semerah kirmizi

Maka bahagia jadi pahala

Aku tetap tidak sempurna

Lemah dalam cobaan

Terbatas dalam talenta

Tidak mengurangi kebahagiaan ini

Aku bahagia karena aku bahagia

Dan kusyukuri tiap kebahagiaan

Buka Kitab Suci jika tak percaya

Semata-mata pemberian Ilahi

[170912]

KasihNya

Kunikmati kasih Allah

Dalam lantunan puji-pujian

Pun rangkaian syafaat

Dan nasehat dari mimbar

Kunikmati kasih Allah

Dalam semarak bunga

Taburan bintang

Kicauan burung

Kunikmati kasih Allah

Dalam tiap interaksi

Antara aku, kau, dia, mereka

Tua, muda, remaja, bayi

Kunikmati kasih Allah

Dalam segala keberadaanku

Maka jiwaku pun tenang

Karena kasihNya

[170912]

Nyanyian bocah

Gajah boleh besar dan kuat

Simpanse jagonya memanjat

Aku yang kecil ini hanya mau taat

Singa boleh pintar berburu

Jerapah bisa pilih pucuk

Aku yang lemah ini hanya bersyukur

Aku ini kecil nan lemah

Tapi tercipta istimewa

Karna Dia mengasihiku: anakNya

[170912]

10

Dititipkan padaku sepuluh talenta
Kelak kan diminta sepuluh pangkat dua
Jika tidak,
Diambilnya kembali apa yang daripadaNya


[160712]

Bulatnya Bulan

Bulannya indah malam ini
Bulat utuh nan benderang
Sesekali awan menutupinya
Kadang bergerak mengitarinya
Bahkan terpaksa menjauhinya
...dan bulan?
Beranjak naik dengan keanggunan rumbai emasnya
Menuju tempat keberadaannya
Senyumku pun terkembang
Menyaksikan romansa alam raya:
Penggalan sebuah adegan
10 dasawarsa nanti
Jiwaku tidak menyatu dengan dagingku
Namun indahnya bulan malam ini:
Sebuah suvenir memori


[040612, menjelang venus melintasi matahari]

Jika hari ini ada dan besok tiada

Pagi ini seperti biasa
Kusapa tiap tanaman
Tak terkecuali
satu kembang warna ungu
Yang selalu bersemi
kadang satu, kadang dua
Indah dalam kesahajaan
Menisbikan batasan waktu
pun putaran musim
Hari-hari tiada yang buruk
Hanya persembahan suka
yang kan layu di penghujung senja
Bukankah hidup seperti ini
Melakukan panggilan hidup
Tidak mencari nikmat duniawi
Inilah persembahan yang benar
hanya untuk Sang Pencipta


[untuk bunga ungu ditamanku, 280512]

Bojong Pojok Sebelum Belok (7)

Disini kulihat langit:


Sesekali biru menawan
kadang putih berawan
kadang mendung pekat


Malam tidaklah gulita
tapi jingga muda merona
seolah terpancar dari sorga


Disini kulihat langit:
Dan kupuji Sang Pencipta!


[sebuah doa syukur, 210512]

Maukah berubah?

Mencaci, mengeluh, melengos...
Meniadakan damai, memacu amarah, merusak harmoni...
Licik, curiga, sok...
Penuh amarah, sulit percaya, penjilat ludah...


Andai aku bisa membantumu...
Keluar dari kepedihanmu.


[210512]

Sudahkah kau mengasihi?

Kasih adalah bahasa kehidupan 
untuk menjelaskan keberadaan tiap insan,
dalam kelebihan dan keterbatasan.
Sudahkah kau pelajari?


Kasih dinyatakan secara sederhana
lewat tautan jemari,
rengkuhan lengan,
lirikan mata.
Sudahkah kau menghidupinya?


[210512]

Bojong Pojok Sebelum Belok (6)

Kurasakan kebaruan hari 
lewat jatuhnya bayangan, 
sembulan wajah rembulan, 
curahan tetes air, 
dan sepoi angin.

Kunikmati kebaruan ini 
yang terasa nyata 
dalam perputaran waktu
satu kalender.

Kusyukuri anugerahNya 
atas bojong pojok sebelum belok.

[menjelang 1 tahun, 210512]

Mencari lintang

Ke arah langit mata memandang
Berharap kilauan lintang


Hanya saja malam ini terlalu pekat




[270412]

Perdu cintaku

Cinta ini ...


Sebagaimana perdu liar di tanah subur
semakin dibabat semakin lebat
menghijau berhiaskan untaian kelopak
mungil nan elok berlenggak lenggok
merayu ratusan makhluk
sejenak rehat atapun memangsa bahkan sekarat


Hujan angin, panas terik
sobat terbaik di tiap musim
layu bukanlah kematian tapi persiapan pemekaran


Biarkan cinta ini seperti perdu
yang hidup sebagaimana dia hidup
tanpa batasan waktu 




[270412]

In the land of contradiction

Here I am standing in the land of contradiction


Watching its people walking in grimace
through heart ornamented alleys
while beautiful music plays in background
and sweet perfume fills every corners


Though the holy book they bring
no good thing ever come to mind
spoiling only self pleasure
seeking fame as playing game


Vanity is the ethic
for young or old
for novice or pro 
for poor or rich


Here I am standing and praying for the land of contradiction




[26-270412]

Anugerah Sukacita

Sukacita adalah anugerah
Pemberian semata, Pemilik Kehidupan
Segala usaha sia-sia, tanpa perkenanNya
Syukuri anugerahNya!


[250412]

Untuk Siapa

Aku mengasihinya...sungguh
Meski yang kumiliki hanya janji
dan impian indah belaka


tapi


Aku merindukannya...sungguh
Meski perjumpaan tiada pasti
dan menunggu dalam gelisah


tapi 


Sungguh, aku mengasihinya dan merindukannya
Entah siapa?




[240412]

(Kembali) Menunggu

Tiada kutau apa yang ingin Kau lakukan
atas hidupku, anugerah pemberianMu
tapi hatiku menyukainya,
mulutku pun berteriak: "Aku mau...!"
mataku berbinar penuh harap
bibirku mengembangkan senyum


Jika sudah waktunya
buatlah kakiku bergerak
dan tanganku berkarya
sementara otakku berencana
tuk mencari kehendakMu
yang menggerakkan jiwaku


Aku menunggu
sesuai dengan waktuMu


[220412]

Kasih yang nyata

KasihMu itu nyata
seperti hujan diawal musimnya:
Membersihkan endapan debu ditiap daun
Menutup retak-retak kering tanah
Menumbuhkan tunas-tunas baru
Menghidupi tiap makhluk


Maka, aku bersujud dihadapanMu
menyampaikan salam syukurku:
Atas limpahan kasihMU
dalam hidupku


Kini, aku pun bersuka!


[030412]

Inexplicable

Puluhan paragraf tak bisa menjabarkan rasa ini

Maaf...

Cukup pandang dua mata ini

Berharap kau mengerti..

Jika kau ingin memahami

Ikuti tapak kaki ini

[120212; R. Mengatasi Kelemahan]

Cukup dari jauh

Dari jauh kulihat sekelebat sosok
Berjalan ringan tanpa beban
Menyusuri setapak, cepat bagai melayang 
Tak berharap jumpai tatapan 


Jubah putihnya melambai anggun 
dalam riuh-ria permainan angin senja
dan gempita sapaan pucuk-pucuk hijau
pun tarian suka bunga tujuh rupa


Andai setapak itu tidak berujung 
dan kerumunan jiwa tidak mengulurkan tangan
agar tetap kupandang keberadaannya
dalam kesederhanaan dan karisma, cerminan rahmat iman


dari jauh...cukup dari jauh...




[120312; Ode to Rm YI, OCarm] 

Galau

Hidup ini hadir dalam kepelbagiannya
Merajut berbagai realita menjadi satu jalinan berita
Meski mimpi, fantasi,dan fiksi meliputinya


Boleh kau bermimpi seribu satu pencapaian tanpa jejak kegagalan
Atau berfantasi akan peradaban serba instan
Silahkan kau memfiksikan sebuah negeri sejahtera dengan rakyat yang sehat dan bahagia

Nyatanya, ketenangan, keberanian, kepercayaan diri, kepintaran bersanding dengan kegelisahan, ketakutan, keminderan, kebodohan 

Suka atau tidak, si kaya dan si cantik terkait dengan si miskin dan si buruk rupa  

Terlepas benar atau salah, seorang hakim tidak mungkin ada tanpa koruptor ataupun penjarah

Tentu saja, para pemimpin membutuhkan rakyat untuk melegitimasi kekuasaan


Hasilnya semata:
Rangkaian intervensi dan interaksi yang nyaris tanpa batas
Meleburkan batas antara realita dan utopia


Ah...puyeng kepala!

[160112 - 290212]

Insomnia

Alunan nada teman setiaku
Habiskan larut malam dalam diam
Kala benak mengembara
Mencari nikmat semu


Sesekali mengikuti irama
Lalu larut dalam bisu
Mencari dan merenung
Apatah tiap hal bermakna


[280212]

Hanya menulis

Akankah Kau alihkan mataMu jika tinta ini kugerakkan?
Sudikah Kau palingkan wajahMu jika kertas ini sarat kata?


Aku hanya tak sanggup memandangMu
Apalagi tinggal dalam kekudusanMu


Engkau tentu tau, tangan ini kan tetap setia pada tugasnya
Menceritakan tiap Karya yang luar biasa








... Engkaupun meninggalkanku dengan binar di Muka


[280212]

Pelukan Kudus

Yesus, ijinkan aku memelukMu:
aku kuatir
akan masa lalu, kini, dan nanti
aku lelah
tiap keputusan terasa berat
aku malu
akan kesalahan ini dan itu
aku takut 
akan lika-liku pembawa maut


Yesus:
peluk aku erat
jangan lepaskan
bernafaslah bersamaku
agar tenang jiwaku


aku menyukai pelukanMu: 
Yesus


[280212]

2012

Apa guna bernafas jika tiada ingat Sumber Hidup?
Kenapa berhawa nafsu jika tiada kenal Sang Penyedia?
Haruskah merasa perkasa tanpa mengetahui Pemilik Kuasa?
Perlukah berpikir masuk sorga tanpa mengakui Juru Selamat?


Bertobat sebelum telat!
Esok mungkin kiamat!


[280212]

Diberi tuk dibagi

Padaku Kau lihat kemungkinan: 
menjadi lebih taat
pun penuh kasih sayang


Maka atasku Kau berikan:
tiap karunia yang berbeda
dan ketepatan talenta


Pujian syukur kupanjatkan:
atas anugerah yang melimpah
untukku kan bagikan dengan riang ria


[280212]

Cinta itu anugrah

Berliku-liku jalan meraihnya
Luput ditangan kala tergenggam
Kembali berlari mengupayakan
Jatuh terjerembab tanpa daya
Terulang ... berulang ...


Maka berbahagialah yang sudah mendapat anugrahNya;
Syukurilah kehadiranNya dalam cinta berdua


[1st stanza: 270212; 2nd stanza: 300112]

Tidak/ Tapi

Tak berharap kurindu
Karna kutahan erat dihati
Meski sakit diulu.


Tak berharap kuingat
Karna kupendam jauh dimemori
Meski berat dibenak.


Tak berharap kutemui
Karna kututup tiap jejak
Meski galau didiri.


Tak berharap akanmu
Tapi hatiku rindu
Berpikir tuk jumpa
Akankah?


[240212]

Can I?

Can I fly?
As a bird in the sky
Soaring high
Waving a good bye


Can I love?
Pure as dove
Touching soft
Like a cloud above


Can I set myself free?
To fly not to flee
To love or loved to be
Simply, I am me


[240212]

4-3-2-1

Bukan senyum dan tawa yang senantiasa kudapat, 
tapi derai airmata dan sesak didada.
Bukan ketenangan yang pasti kuperoleh,
tapi ketegangan dan seringkali pertengkaran.


Segala yang manis dan indah darimu bukanlah untukku.
Bagianku adalah menerima yang sulit dan penuh tantangan,
untukku menjadi pelajar kehidupan yang tangguh.


Aku terima... 
asalku sejenak bersamamu


titik


[230212]

Bojong Pojok Sebelum Belok (5)

Bojong ini didirikan diatas tumpukan keputusan
Tersusun kuat dengan perekat iman
Dengan dekorasi doa ditiap ruangan

Terima kasih Kau percayakan bojong ini untukku

[160212]

Hanya untukMU

Yesus, aku mencintaiMU
Rohul Kudus, aku menurutiMU
Allah, aku menghormatiMU
Raja, aku melayaniMU
Segala puji, hormat, dan kemuliaan, untukMU


[120212; Retret Karmel dari waktu ke waktu]

Sang Putri

Akulah pengelana jagad
Penikmat hidup dalam keberadaan
Perasa emosi dan sangkaan


Akulah perambah jalanan
Penghitung belokan dan kelokan
Pembatas rerumputan dan hutan


Akulah pewarta kisah
Pengedar tragedi dan lawakan
Pengintai kebusukan dan kemunafikan


Akulah, Putri Buana




[070212]

Sebuah Kemerdekaan

Jika bisa..
kuharap kau tidak bertumbuh agar tetap kurengkuh tubuh mungilmu dalam pelukan;
kuacak rambut halusmu dengan penuh sayang;
kucium pipi merahmu setulus kasih yang kupunya;
kupangku, kugendong, kuterbangkan dengan sukacita.


Andai mungkin...
kuharap kau tidak berkembang agar tetap kutertawai kelucuan dan keluguanmu;
kugandeng tanganmu agar tidak terjatuh;
kutopang kakimu agar kuat langkahmu; 
kuajar ini itu dan semua hal yang kutahu dan hanya dari aku .


Tapi itu tidak bisa dan tiada mungkin...
Aku harus membiarkanmu terjatuh, terjerembab, terluka, tak berdaya agar kau belajar hidup.
Aku harus melepasbebaskanmu agar kau berkembang sebagaimana talentamu.
Aku harus memahami apa yang kau mau dan tidak kau ingini.
Aku harus memerdekakan dirimu.




[050212-060212; untuk setiap anak yang memanggilku tante, esp. Mi'e]

Pejuang hati

Pagi ini kulihat ribuan manusia berkerumun di depan terowongan
Lengkap dengan tas besar dipunggung ataupun dipinggang
Berpakaian warna-warni tapi siap berjuang
Menembus  lorong nan gelap, luas, nyaris tanpa batas


Satu perempuan kulihat membawa kepingan hati
Dimukanya terhias senyum penuh percaya diri
Dengan semangat tinggi, melangkah diiring suara peluit
Satu harapan berjumpa pemilik hati


Diujung terowongan yang lain kulihat
Lelaki perempuan berjalan keluar
Banyak yang bergandengan, tak sedikit yang sendirian
Dengan ragam muka penuh cerita


Kulihat perempuan tadi
Masih membawa kepingan hati
Berjalan seorang diri
Tetap dengan semangat tinggi dan muka berseri


[010212; mengawali bulan kasih sayang]

Karya pikir

Derasnya aliran pikiran membuat pena ini tersengal-sengal mengejar.
Goresan tajam meski sulit dibaca pun coretan panjang memenuhi kertas polos putih.
Jarum jam panjang sudah berganti.
Tapi alam pikiran memaksa pena menulis satu demi satu, terus dan terus, entah sampai kapan.


[310112]

Panggilanku

Untaian-untaian kata kan tetap kutuliskan:
ada atau tiada pun mata yang membaca.


Kan ku olah semua rasa menjadi citra kenikmatan hidup:
manis, segar, asam, pahit, keras, kenyal, ataupun lembut.
'tuk menginspirasi, menyemangati, ataupun dikontemplasi, dilakoni.
kemarin, hari ini, 40 hari lagi, 3 windu nanti, ataupun 1 century:
bukan lagi bagianku.


Yang menjadi panggilanku hanyalah merangkai kata sebagai persembahan: 
untuk Sang Sabda.


[310112]

Jarak

Aku hanya bisa melihatmu dari jauh:
meskipun kaki ini ingin berlari mendekatimu;
tangan ini pun seolah bersiap memelukmu.


Aku hanya bisa tersenyum:
menyapa dalam kata yang terstruktur;
dalam gerak laku nan teratur.


Sampai saat ini, itu yang terbaik.


[300112]

CINTA

Kutemukan cinta: 
kala mataku menatap awan putih diangkasa biru;
kala tanganku menyentuh embun dipucuk daun bambu;
kala kakiku berjalan dihamparan rumput hijau;
kala hidungku mencium aroma tanah saat mendung;
kala kupingku mendengar sapa lembut sang bayu;


Terima kasih atas cintaMu.


[300112 - 310112; inspired by Dada]