Suatu ketika sepasang tangan mengajakku, katanya:
“Marilah mampir di tamanku;
Taman ribuan daun, ratusan kelopak;
Di bantaran kali kota!”
Kataku kala mata menatap tamannya:
“Bolehkah kumiliki puluhan daun, belasan kelopak;
Walaupun tanpa bantaran kali kota.”
Sepasang tangan itu memberi lebih dari yang ku pinta:
“Milikilah setetes embun di taman ini;
Sebarkanlah dimanapun kau inginkan;
Niscaya daun-daun dan kelopak-kelopak tumbuh subur
menyegarkan;
Tarian kupu-kupu, siulan burung, nyanyian kodok kan datang
dan menggetarkan celah kekosongan hatimu…membawa anganmu laksana terbang ke
awang-awang…mengkristal menjadi awan dan jatuh kembali ke bumi…membasahi semua
yang kering…menumbuhkan yang tampak mati.”
Aku begitu terpesona dan padanya kupatrikan janji:
“Embun ini tidak akan sia-sia. Terima kasih tangan bercap
kupu-kupu.”
[200815]
No comments:
Post a Comment