Wednesday, May 23, 2012

Bojong Pojok Sebelum Belok (7)

Disini kulihat langit:


Sesekali biru menawan
kadang putih berawan
kadang mendung pekat


Malam tidaklah gulita
tapi jingga muda merona
seolah terpancar dari sorga


Disini kulihat langit:
Dan kupuji Sang Pencipta!


[sebuah doa syukur, 210512]

Maukah berubah?

Mencaci, mengeluh, melengos...
Meniadakan damai, memacu amarah, merusak harmoni...
Licik, curiga, sok...
Penuh amarah, sulit percaya, penjilat ludah...


Andai aku bisa membantumu...
Keluar dari kepedihanmu.


[210512]

Sudahkah kau mengasihi?

Kasih adalah bahasa kehidupan 
untuk menjelaskan keberadaan tiap insan,
dalam kelebihan dan keterbatasan.
Sudahkah kau pelajari?


Kasih dinyatakan secara sederhana
lewat tautan jemari,
rengkuhan lengan,
lirikan mata.
Sudahkah kau menghidupinya?


[210512]

Bojong Pojok Sebelum Belok (6)

Kurasakan kebaruan hari 
lewat jatuhnya bayangan, 
sembulan wajah rembulan, 
curahan tetes air, 
dan sepoi angin.

Kunikmati kebaruan ini 
yang terasa nyata 
dalam perputaran waktu
satu kalender.

Kusyukuri anugerahNya 
atas bojong pojok sebelum belok.

[menjelang 1 tahun, 210512]