menggeliat bergerak kadang diam
menempel di dinding tinggalkan dedaunan
menjatuhkan diri ke tanah berpura sekarat
apakah perasaanmu? sedihkah engkau menjadi yang sekarang?
semua yang pahit harus kau cecap
tiada dapat kau melawan hanya menerima apa yang ada
sampai saat itu tiba...
untuk kau membebaskan sayap-sayapmu, melongokkan kepalamu, memunculkan ekormu
dari kepompong masa
inilah saatnya!
untuk terbang menyapa tiap bunga, memeluk tiap daun, tersenyum kepada dunia
kedalaman hidupmu telah menjadikan kau secantik sekarang, kupu-kupuku!
[ulat bulu di Des 2011 - kupu-kupu di 120112]
Thursday, January 12, 2012
Wednesday, January 11, 2012
Senikmat Natal
Menikmati kopi tubruk panas asli dari kampung dan pisang goreng raja yang baru diangkat dari wajan bersama keluarga dan handai taulan diantara dinginnya gerimis senja...
Menghabiskan seiris carrot cake hangat dan green tea asli Jepang setelah pulang kerja bersama kawan...
Membaca novel rekomendasi jutaan pembaca sambil duduk santai seorang diri ditepi pantai sebuah gili menunggu matahari tenggelam...
Menulis belasan puisi tentang kisah lampau dan pengantar ke masa depan disebuah bungalow yang penuh tumbuhan hijau dan warna-warni bunga...
Ah...sungguh senikmat Natal.
[110112]
Menghabiskan seiris carrot cake hangat dan green tea asli Jepang setelah pulang kerja bersama kawan...
Membaca novel rekomendasi jutaan pembaca sambil duduk santai seorang diri ditepi pantai sebuah gili menunggu matahari tenggelam...
Menulis belasan puisi tentang kisah lampau dan pengantar ke masa depan disebuah bungalow yang penuh tumbuhan hijau dan warna-warni bunga...
Ah...sungguh senikmat Natal.
[110112]
Subscribe to:
Posts (Atom)