Sunday, May 19, 2013

SUDAH


Sekelebat sepasang mata menatapku
Mata yang nyaris rusak penuh tetesan darah yang mengering
Diatasnya puluhan duri menembusi daging dahi yang setipis kertas
Darah bercampur keringat tidak layak untuk dilihat

Sekelebat pula kurasakan
Bukan pilu atau ngilu terpancar dari sepasang mata itu
Bukan pula sedih atau pedih
Ada yang lain disinar mata itu

Sesuatu yang tulus…entah untuk apa?
Sesuatu yang bermakna…entah untuk siapa?
Sesuatu yang indah…entah bagaimana?
Sesuatu yang suci…entahlah?

Entah kenapa sepasang mata itu memandangku
Seolah aku ini pendosa
Aku pun menundukkan muka berharap bayangan itu pergi
Membawa serta hiruk pikuk rekam kejadian kehidupanku
Yang ditayangkan ulang oleh otak bebalku terus dan terus
Pun disisipkan tulisan besar berjalan lambat berwarna merah terang
DOSA…DOSA…DOSA…

“Oh…Tuhan…cukup sudah…!”
Teriakku melampaui gemuruh duniaku
 “Ampuni aku!”

Dan sepasang mata yang sudah babak belur itu
Memandangku dengan tatapan penuh cinta seolah berkata
Sudah Kulakukan.


[Paska 2013, 310313]

No comments: