Wednesday, April 05, 2006

:-( @ 160106

1)
Bapa terlelap
pulas disinggasana
Bapa tidak merasa
si putri mencoba meraih jubah tidurNya
Bapa tidak mendengar
si putri mengaduh kesakitan
akhirnya,
tangan mungil si putri lunglai kecapekan
suara si putri serak nyaris hilang
Bapa tetap terlelap pulas disinggasana
---
2)
ku kirim surat ini untukMu disorga
tapi,
sorga terlalu jauh
prangko kilatku tidak cukup
dan kini,
surat ini kembali padaku
seperti semula: UTUH
doaku tidak terjawab!
---
3)
kenapa kau buat aku begini?
apa maksudmu?
kenapa kau bermain petak umpet?
malukah?
mana rencana yang kau bilang baik?
inikah?
mengapa kau tega?
bencikah?
kupilih bersamamu?
salahkah?



Tuhan Allahku, aku ingin mendengar suaraMu!
---
4)
putus asaku
putus rasaku
putus karyaku
aku rasa, karyaku tanpa asa
---
5)
terpatahpatah aku berkatakata
terseokseok aku berjalanjalan
terkekehkekeh musuhmusuhku
---
6)
apa yang kuyakini terjangkit virus
virus gawat bernama sekarat
keyakinanku sekarat!
---
7)
langitlangit rumahku roboh disambar petir
pilarpilarnya ambruk dimakan rayap
pondasinya retak diguncang gempa



sial di januari!
---
8)
adakah masa depan penuh harapan?
adakah impian menjadi kenyatan?
akankah masa depan hanya impian?
akankah harapan bukan kenyataan?
---
9)
               dia
   ku   makimaki  kau
   kau makimaki  ku
               mu

2 comments:

rachmad said...

cincin, puisimu bagus, aku yakin itu pasti tercetus dari hatimu. apa kamu sampai saat ini masih nggak ngerti jln yg ditunjukkan Tuhan untukmu? jgn bingung donk, jalani apa yg ada sekarang dan yakinlah bahwa ini adalah yg terbaik yg bisa Tuhan berikan untuk kamu. kamu juga harus terus berusaha lebih mengenal kehendak Tuhan dgn banyak berdoa, serahkan segala hal, senang dan sedih kepadaNya dan belajarlah untuk percaya bahwa Dia selalu besertamu sekarang dan selama lamanya, amin.

Set said...

UHm... nice to see you writing...
I hope you are not as desperado sis... hihihi...